Newest Post

Naruto Gaiden Chapter 5

| Jumat, 29 Mei 2015
Baca selengkapnya »
Komik Naruto Gaiden Chapter 05 Bahasa Indonesia



Komik Naruto Gaiden Chapter 05 Bahasa Indonesia atau Komik Naruto Chapter 705 Bahasa Indonesia ini bercerita tentang munculnya seorang pria yang tubuhnya dipenuhi oleh mata Sharingan. 

(2,0 Mb)

Naruto Gaiden Chapter 5

Posted by : Novel Ringan Indo
Date :Jumat, 29 Mei 2015
With 0komentar

Naruto Shippuden

|
Baca selengkapnya »
Daftar Isi :

Naruto Shippuden

Posted by : Novel Ringan Indo
Date :
With 0komentar

Naruto Shippuden Episode 414

|
Baca selengkapnya »

Naruto Shippuden Episode 414 Subtitle Indonesia

Naruto Shippuden Episode 414 Subtitle Indonesia, Naruto Shippuden 414 Subtitle Indonesia, Naruto Shippuden 414, Naruto Shippuden episode 414, Naruto Shippuden 414 Sub Indo, Download Naruto Shippuden Episodes 414 Movies Indonesia Subbed Dubbed Online, watch, naruto, shippuden, shippuuden, episode, episodes, download, streaming, subbed, dubbed, free, Watch Naruto Shippuden, Watch Naruto, Naruto Shippuden Episode 415 subtitle indonesia, Naruto Shippuden 415, Naruto Movie 10: The Last, Naruto Shippuden The Movie 7: The Last
Download Naruto Shippuden 414 Subtitle Indonesia
Naruto Shippuden Episode 414 Subtitle Indonesia ini Berjudul: Di Ambang Kematian. Cerita sudah kembali ke medan Perang Besar Ninja Keempat di mana Naruto dan Sasuke sekarat. Naruto di bawa menuju ke Minato Hokage Keempat oleh Gaara dan Sakura.

Tinggal Disedot :
Episode Naruto Shippuden 414 Subtitle Indonesia
(1080p/FULL HD  : 120 Mb)

Naruto Shippuden Episode 414

Posted by : Novel Ringan Indo
Date :
With 0komentar

Stellar Transformation Vol 1 Chapter 5

| Kamis, 28 Mei 2015
Baca selengkapnya »

Buku-buku Latihan Rahasia


Langit yang cerah dan cuaca yang nyaman. Di pemandian air panas di dalam taman barat Vila Berkabut.


"Ah, rasanya benar-benar nikmat!"


Qin Yu, sambil mengenakan celana pendek, berbaring di dalam pemandian air panas. Entah itu musim dingin maupun musim panas, seseorang tidak akan perlu merasa khawatir tentang suhu badan saat berendam di dalam pemandian air panas. Pemandian air panas yang terletak di dalam Vila Berkabut ini berbeda dari pemandian air panas lainnya, karena pemandian ini memiliki efek yang fantastis. Menurut penelitian dari ahli medis, pemandian air panas ini memiliki beberapa substansi yang menguntungkan bagi tubuh.


"Xiao Hei, turunlah kemari!" Qin Yu mendadak menjulurkan tangannya, menangkap Xiao Hei, dan dengan iseng menariknya ke dalam pemandian air panas.


Xiao Hei segera mengepakkan sayapnya dengan cepat, namun saat ia melarikan diri, bulu-bulu yang menempel di tubuhnya sudah terlanjur basah kuyup, yang mana membuat elang itu benar-benar mirip seperti anak ayam yang basah kuyup. Dengan seluruh tubuhnya yang meneteskan air, Xiao Hei menatap Qin Yu dengan 'jengkel', layaknya ia menyalahkan master kecilnya itu karena telah menggoda dirinya.


Melihat penampilan Xiao Hei, Qin Yu langsung mengangkat kepalanya dan tertawa terbahak-bahak: "Haha, Xiao Hei, kamu ini benar-benar menggemaskan, sini berendamlah di dalam pemandian air panas bersamaku, ya? Rasanya enak sekali. Nantinya, kamu akan menjadi elang hebat yang mampu terbang menuju langit kesembilan. Dan karena kamu bisa terbang ke langit, tentunya kamu juga harus bisa berenang di dalam air. Kalau tidak, kamu benar-benar tidak akan memiliki harapan."


Qin Yu mulai bermain-main dengan Xiao Hei. Tapi Xiao Hei mengepakkan kedua sayapnya untuk mengibaskan air yang ada di tubuhnya. Ia bahkan menatap ke arah Qin Yu, layaknya dirinya benar-benar merasa tidak puas dengan perlakuan yang ia dapatkan.


"Xiao Yu." Lian Yan, sambil tersenyum lebar-lebar, sampai-sampai kedua matanya menjadi hampir tidak terlihat, tengah datang dari lorong taman barat. Ia berjalan mengitari bebatuan dan tiba di hadapan Qin Yu. Qin Yu langsung memutar tubuhnya untuk menghadapnya, dan tersenyum dengan riang: "Kakek Lian."


"Aku punya kabar baik untukmu," ucap Lian Yan dengan gaya misterius. Mendengar itu, Qin Yu langsung merasa terkejut: 'Kabar baik? Mungkinkah ayah telah datang mengunjungiku kemari?' Walau memikirkan itu, ia tetap tidak mengatakan itu, dan hanya menatap Lian Yan dengan penuh harapan.


Sambil tersenyum, Lian Yan berkata: "Buku tentang metode-metode latihan yang kamu inginkan telah datang."


Qin Yu agak merasa kecewa, namun saat suasana hatinya sudah pulih dari rasa kekecewaan tersebut, ia melompat keluar dari dalam pemandian air panas dan segera mengenakan pakaiannya. Kedua matanya tampak penuh dengan semangat: "Kakek Lian, dimana buku-buku rahasianya? Tolong bawa aku ke tempat mereka segera."


Karena tidak ada seorang pun yang bisa membantu dirinya, ia pun harus berusaha keras sendiri.


"Ikuti aku." Lian Yan tertawa sembari menuntun jalan. Qin Yu mengikuti Lian Yan dengan penuh semangat, namun dia juga telah membuat keputusan di dalam hatinya. Di masa lalu, Qin Yu masih belum mengetahui apa-apa, jadi disaat ia memiliki waktu luang, ia hanya menggunakan waktu tersebut untuk membaca di ruang belajar, mengamati bintang di malam hari, berendam di pemandian air panas, atau bermain dengan Xiao Hei.


Namun Qin Yu yang sekarang telah memiliki tujuan. Seluruh tubuhnya kini dipenuhi dengan gairah, dan bahkan temperamennya pun tampak jelas mengalami perubahan.


Di Vila Berkabut, ada sebuah lantai rahasia di bawah taman utara.


Lantai bawah tanah rahasia ini terdiri dari 13 ruangan rahasia. Lian Yan menuntun Qin Yu ke dalam salah satu ruangan. Di dalam ruangan itu, ada sebuah kasur, sebuah meja panjang, sebuah kursi, dan benda sehari-hari lainnya. Ruangan itu tampak sangat sederhana.


Dan pada saat ini, ada sebuah kotak hitam dengan permukaan yang halus di atas meja.


"Xiao Yu, buku-buku rahasia itu ada di dalam kotak ini," ucap Lian Yan sembari menunjuk ke arah kotak. Segera setelah Qin Yu mendengarnya, kedua matanya pun bersinar. Ia segera melangkah maju, hendak membuka kotak hitam tersebut. Namun, tindakan ini membuat Lian Yan melompat ketakutan.


"Xiao Yu, jangan dibuka!" Secepat kilat, tangan kanan Lian Yan mendadak bergerak seperti sebuah ilusi. Ia menangkap Qin Yu dalam sekali gerak, mengangkat tubuhnya, dan kemudian menggendong Qin Yu di punggungnya. Dengan ekspresi yang sangat serius, ia berkata: "Xiao Yu, ini bukan kotak biasa. Kotak ini tidak bisa dibuka seperti itu!"


Qin Yu menatap Lian Yan dengan ragu.


"Xiao Yu, kamu ini masih terlalu kecil. Kamu masih belum tahu, seberapa berharganya buku-buku rahasia ini." Lian Yan menggelengkan kepalanya, dan sambil tertawa ia berkata: "Kamu harus tahu, bahwa nilai buku-buku rahasia ini bahkan mampu melampaui buku-buku yang tersimpan di Istana Kekaisaran Dinasti Chu. Karena itulah, struktur dari kotak ini juga sangat istimewa. Bila ada yang membukanya dengan paksa, atau dengan cara yang salah, kotak ini akan menghancurkan semua buku rahasia yang ada di dalamnya."


Sembari mengucapkan itu, Lian Yan juga menusuk kotak itu dengan jarinya sebanyak 12 kali berturut-turut. Tangannya tampak seperti ilusi, dan setiap tusukan mengenai tempat yang berbeda.


"Bang!" Dengan bunyi yang keras, sebuah lubang kunci tiba-tiba muncul di permukaan kotak tersebut.


Kedua mata Qin Yu terbuka lebar-lebar saat ia melihat kejadian itu. Ia bisa mengingat dengan jelas bahwa sesaat yang lalu, kotak tersebut tidak memiliki lubang kunci. Dia bahkan berpikir bahwa kotak itu memang seperti penampilan yang dimilikinya — hanya sebuah kotak biasa dengan tutup yang bisa dibuka tutup. Dia tidak mengira bahwa bagian dalam kotak tersebut ternyata benar-benar tidak biasa.


"Sekalipun ada orang lain yang mengambilnya dengan paksa, mereka tetap tidak akan menemukan lubang kuncinya, dan ditambah lagi, mereka juga tidak akan memiliki kuncinya." Sambil mengatakan itu, Lian Yan mengeluarkan sebuah kunci emas dan memasukkannya ke dalam lubang kunci. Dengan bunyi klik, kotak itu terbuka secara otomatis.


Qin Yu segera menonjolkan kepalanya untuk melihat isi kotak tersebut.


Sekilas, Qin Yu bisa melihat bahwa ada berbagai buku yang sangat tipis di dalam kotak tersebut. Kebanyakan dari buku-buku itu hanya memiliki belasan halaman. Buku yang paling tipis hanya memiliki beberapa halaman, sedang yang paling tebal hanya memiliki 20an halaman. Namun, walaupun buku-buku itu tipis, ternyata jumlahnya tetap mampu memenuhi kotak hitam tersebut.


"Semua buku rahasia teknik internal yang ada didalamnya mengandung teknik-teknik yang unggul. Jumlahnya ada 68. Ada juga 28 buku rahasia teknik eksternal. Xiao Yu, nantinya, saat kamu ingin mempelajari buku-buku ini, kamu harus pergi ke ruangan rahasia ini, dan pastikan untuk tidak membawa buku-buku ini keluar. Apa kamu mengerti?" ucap Lian Yan kepada Qin Yu dengan ekspresi serius.


Qin Yu mengangguk sebagai tanda mengerti.


"Baiklah, kamu sudah mengetahui huruf-huruf yang tertulis disini semenjak usiamu belum mencapai 6 tahun. Selama 2 tahun terakhir, kamu juga telah banyak membaca buku. Kamu bisa membaca buku-buku rahasia ini sendirian. Tidak usah terburu-buru saat membacanya. Kakek mau pergi terlebih dahulu," ucap Lian Yan dengan senyuman di wajahnya, kemudian ia pergi meninggalkan ruangan rahasia.


Setelah Lian Yan pergi, Qin Yu mengeluarkan semua buku rahasia dari dalam kotak dan meletakkannya di atas meja. Total ada 96 buku yang menutupi seluruh permukaan dari meja panjang di ruangan itu.


Melihat buku-buku rahasia yang ada di hadapannya, kedua mata Qin Yu bersinar dengan penuh semangat.


Syair bagi Bangau Kuning, Bab 100 Kalimat, Nyanyian Tungku Emas, Nyanyian Tambang Emas, Komentar Elemen Air....


Masing-masing buku rahasia teknik internal yang tersedia bagi Qin Yu ini mampu membuat para ahli bela diri menjadi gila untuk bisa mendapatkannya. Klan Qin memiliki sejarah yang panjang dan melimpah, jadi sekalipun buku-buku rahasia yang dimiliki oleh 3 dinasti besar dikumpulkan bersama-sama, nilainya tetap tidak akan bisa dibandingkan dengan buku-buku yang dimiliki oleh Klan Qin. Dari beberapa buku rahasia yang dimiliki Klan Qin, ada lumayan banyak yang belum pernah terlihat di tempat lain selama ratusan tahun.


"Seni Naga Kuno, tampaknya ayah pernah memperlihatkan buku ini kepadaku saat aku masih kecil." Qin Yu melihat buku rahasia yang terakhir. Buku itu adalah buku yang paling tipis, namun pada waktu yang sama, buku itu juga merupakan buku yang paling berharga. Seni Naga Kuno ditulis di atas kertas emas. Tiga huruf besar : Seni, Naga, dan Kuno, membuat pembacanya serasa tertekan.


Setelah melihat-lihat ke-68 buku teknik internal dengan tingkat tertinggi, Qin Yu ganti melihat ke-28 buku tentang teknik eksternal.


Tapak Pasir Besi, Tapak Kuat Berlian, Cakar Naga, Gaun Besi, Selimut Intan, Latihan Keras dari 13 Pelindung Hebat, Tinju Suci Penguasa...


28 macam buku rahasia teknik eksternal, semuanya diletakkan di hadapan Qin Yu.


Pertama-tama, Qin Yu mengambil satu buku secara acak, kemudian ia mulai membacanya dengan perlahan-lahan. Di dalam ruang rahasia, seluruh perhatian Qin Yu dipusatkan untuk mempelajari berbagai buku-buku rahasia yang berharga tersebut, yang entah butuh waktu berapa lama sebelum Klan Qin mampu mengumpulkan itu semua...

Stellar Transformation Vol 1 Chapter 5

Posted by : Novel Ringan Indo
Date :Kamis, 28 Mei 2015
With 0komentar

Stellar Transformation Vol 1 Chapter 4

|
Baca selengkapnya »

Ayah dan Anak


Hari sudah mencapai larut malam. Angin dingin berhembusan di luar, namun di dalam ruangan, Qin Yu merasa begitu bersemangat, sampai-sampai seluruh tubuhnya terasa sangat panas.


“Kakek Lian, tolong beritahu aku cara untuk mempelajari seni bela diri. Aku ingin berlatih. Aku pasti akan menjadi Shangxian. Sekalipun aku tidak bisa menjadi Shangxian, aku tetap akan menjadi seorang pendekar Xiantian!” Tatapan Qin Yu memancarkan resolusi yang sangat kuat.


Qin Yu mulai membayangkan berbagai skenario yang akan terjadi di masa depan di dalam pikirannya. Dia bahkan bisa membayangkan ayahnya yang tengah melihat dirinya dengan tatapan yang penuh dengan pengakuan.


Apa yang ia inginkan, tidak lain dan tidak bukan adalah kasih sayang dari ayahnya. Pujian ayah, senyum ayah, dan bahkan kritikan atau hukuman dari ayah, semua itu bisa membuat Qin Yu merasakan eksistensi dari kasih sayang ayahnya. Ia hanya menginginkan kasih sayang ayahnya.


Kini ia telah menemukan metode untuk mendapatkan kembali kasih sayang ayahnya yang telah hilang, dan itu adalah, dengan cara berlatih keras seperti kakaknya, Qin Feng, agar bisa menjadi seorang pendekar yang kuat dan gagah, atau bahkan.... Shangxian, yang mampu melampaui mortalitas.


Qin Yu menatap Lian Yun dengan penuh ekspektasi.


“Xiao Yu,” Lian Yan merasa tidak tahu tentang apa yang harus ia lakukan, namun dia tidak bisa berdiam diri begitu saja, jadi ia tidak memiliki pilihan lain selain mengatakan hal yang sebenarnya, “Kalau kamu ingin menjadi seorang pendekar Xiantian, maka kamu harus mempelajari teknik internal. Teknik internal mampu menembus batasan yang ada di antara level Houtian dan level Xiantian. Namun, sejak lahir, dantian yang kamu miliki tidak mampu mengumpulkan energi internal, lalu bagaimana bisa kamu mempelajari teknik internal? Dan bagaimana bisa kamu menjadi pendekar Xiantian?”


“Dantian ku memang memiliki masalah, tapi orang-orang seperti Paman Wang bilang bahwa ada jumlah teknik internal yang luar biasa banyak di dunia ini, mungkin aku akan bisa mempelajari salah satunya. Sekalipun aku tidak bisa mempelajari teknik internal, masih ada juga teknik eksternal, benar kan? Ujung-ujungnya sama saja, aku akan tetap menjadi seorang pendekar Xiantian!” ucap Qin Yu segera.


Dia benar-benar tidak bisa menerima fakta bahwa dirinya tidak bisa menjadi seorang pendekar.


Karena.... di dalam hati yang polos milik anak berusia 8 tahun ini, itulah satu-satunya cara yang memungkinkan agar dia bisa mendapatkan kembali kasih sayang ayahnya.


“Teknik eksternal? Teknik itu hanyalah penggabungan dari berbagai metode untuk tanpa henti melatih badan seseorang, membuatnya menjadi lebih kuat dan lebih cepat. Sampai hari ini, bahkan diantara orang-orang yang memiliki kekuatan yang tinggi sejak mereka lahir, sekalipun mereka berlatih untuk membuat tubuh mereka menjadi semakin kuat, tidak ada seorang pun dari mereka yang mampu menjadi pendekar Xiantian melalui teknik eksternal. Pada dasarnya, seseorang yang hanya menggunakan teknik eksternal tidak akan bisa menjadi pendekar Xiantian.” Tidak ingin Qin Yu menyia-nyiakan usahanya, Lian Yan memutuskan untuk berterus terang kepadanya.


“Tidak ada sekalipun? Apa benar tidak ada harapan sedikitpun?” Qin Yu merasa terkejut. Wajahnya pun langsung memucat.


Harapan terakhir yang ia miliki telah menghilang, hati Qin Yu pun membeku.


Melihat wajah pucat Qin Yu, hati Lian Yan terasa sakit: 'Ah, dia ini masih anak-anak!'


Lian Yan segera berkata: “Xiao Yu, faktanya, teknik eksternal juga sangat kuat. Inti dari teknik eksternal adalah kekuatan otot, yang daya tahannya sangatlah tinggi dan berbeda dari energi internal, yang bila digunakan bisa habis dengan cepat. Ditambah lagi...” Untuk bisa menghibur Qin Yu, Lian Yan terus-terusan memikirkan kelebihan yang dimiliki oleh teknik eksternal. Setelah mendengar ucapan Lian Yan, kedua mata Qin Yu tampak menjadi sedikit lebih cerah.


“Ditambah lagi, teknik eksternal sangatlah sulit untuk dilatih, namun tubuh seseorang, bagaimanapun juga, adalah dasar dari orang itu sendiri. Di dalam Kesatuan Fierce Tiger misalnya, ada seseorang yang memiliki kekuatan yang tinggi sejak ia masih kecil dan hanya berlatih dalam teknik eksternal. Dia bisa mengangkat balok batu seberat 800 jin hanya dengan satu tangan.”


“800 jin? Satu tangan?” Harapan kembali muncul di dalam hati Qin Yu. Ia bisa membayangkan, bila dirinya memiliki kekuatan sebesar itu, maka bukannya mengangkat kapak raksasa dan menggunakannya untuk membelah tubuh seseorang akan terasa seperti memotong gandum?


“Benar, 800 jin. Dengan satu tangan, dia bisa mengangkat balok batu seberat 800 jin. Senjata yang ia gunakan adalah sebuah gada yang terbuat dari tembaga. Di medan pertempuran, bahkan pendekar dengan level Xiantian saja tidak ada yang bisa tampil segagah dirinya. Setiap kali ia mengayunkan gada tembaganya, akan ada musuh dalam jumlah banyak yang tubuhnya hancur.” Lian Yan tanpa henti terus membicarakan berbagai kelebihan yang dimiliki oleh teknik eksternal.


Akhirnya, ia menyimpulkan: “Tidak seorang pun dari mereka yang berlatih dalam teknik eksternal mampu menjadi seorang pendekar Xiantian, namun bila kamu bisa mencapai puncak level Houtian dan tubuhmu telah dilatih untuk mencapai batasnya, kekuatanmu akan menjadi sangat luar biasa. Kamu tidak akan menjadi lebih lemah bila dibandingkan dengan pendekar Xiantian.”


Setelah melihat ekspresi wajah Qin Yu yang berubah menjadi lebih baik, Lian Yan diam-diam menghembuskan nafas lega. Tidak diragukan lagi bahwa dirinya lah yang telah mengamati pertumbuhan Qin Yu, karena dia memahami sifat yang dimiliki Qin Yu dengan baik.


“Bisakah seseorang yang sudah mempelajari teknik eksternal hingga mencapai puncak level Houtian bertanding dengan pendekar Xiantian?” tanya Qin Yu lagi.


Lian Yan mengangguk berulang kali. Pada saat ini, bagaimana mungkin dia berani membantah pernyataan itu? Kalau dia menggelengkan kepalanya, maka Qin Yu akan semakin merasa sedih.


“Kakek Lian, kakek bilang kalau belum pernah ada seorang pun yang bisa mencapai level Xiantian melalui teknik eksternal kan?” tanya Qin Yu. Lian Yan mengangguk dengan gugup, namun Qin Yu malah menjadi bersemangat. Ia mengayun-ayunkan kedua tangannya dan berkata: “Bagus, karena belum ada satu orang pun yang mampu mencapai level Xiantian, maka aku pasti akan mencapainya!”


Mendengar itu, Lian Yan langsung tercengang.


“Hanya karena tidak ada satu orang pun yang berhasil mencapainya, bukan berarti kalau level Xiantian itu mustahil untuk dicapai. Aku akan percaya kepada diriku sendiri!” Kedua mata Qin Yu bersinar dengan cerah.


Lian Yan memaksakan senyuman di wajahnya.


Teknik eksternal?


Mempelajari teknik eksternal akan jauh lebih sulit bila dibandingkan dengan mempelajari teknik internal. Inti dari teknik eksternal adalah melatih tubuh seseorang. Bila seseorang ingin mencapai puncak dari potensi yang dimiliki oleh tubuhnya, maka orang tersebut harus memanfaatkan berbagai metode latihan, yang mana, sudah pasti akan menyebabkan banyak perubahan terhadap tubuh orang tersebut. Rasa sakit semacam itu bukanlah sesuatu yang bisa ditahan oleh orang biasa.


Bagaimana mungkin Lian Yan ingin Qin Yu menahan rasa sakit seperti itu?


“Xiao Yu, mempelajari teknik eksternal itu sangat menyakitkan, bahkan lebih menyakitkan daripada menerima 100 cambukan setiap harinya. Kamu adalah putra dari Pangeran Penguasa Timur, kamu mendapatkan perlindungan dari ayahmu, jadi kamu tidak perlu menderita rasa sakit semacam itu,” saran Lian Yan. Dia benar-benar tidak tega untuk melihat anak kecil seperti Qin Yu menderita dalam latihannya.


Qin Yu menggelengkan kepalanya perlahan-lahan.


“Tidak!” Dengan hanya mengucapkan satu kata, Qin Yu menunjukkan bahwa tidak ada lagi ruang untuk diskusi.


Lian Yan benar-benar bingung tentang apa yang harus ia lakukan. Ia berpikir: 'Kenapa orang-orang dari Klan Qin ini seperti ini semua? Tidak peduli seperti apapun penampilan luar mereka, hal yang paling mendasar di dalam sifat mereka adalah resolusi mereka yang tidak tergoyahkan. Tidak ada seorang pun dari mereka yang mau mengubah keputusan mereka setelah mereka memastikan tujuan yang mereka incar. Ayah anak ini memiliki sifat seperti itu. Sekarang anak ini juga ikut-ikutan memiliki sifat semacam itu.'


Qin Yu tiba-tiba tersenyum. Ia tahu bahwa Kakek Lian ini sangat peduli terhadap dirinya.


“Jangan khawatir, Kakek Lian. Mungkin masih ada teknik internal yang bisa aku pelajari. Tolong carikan beberapa teknik internal agar aku bisa mencobanya. Baru kalau aku benar-benar tidak bisa mempelajari teknik internal, aku akan mempelajari teknik eksternal.” Qin Yu berjalan ke samping Lian Yan, lalu memeluknya di sekitar pundak dan berkata: “Jangan khawatir, Kakek Lian, vila ini memiliki dokter terbaik, berbagai pendekar yang kuat, dan juga pemandian air panas yang fantastis. Kenapa kakek harus merasa khawatir?”


Lian Yan membelai kepala Qin Yu. Senyum yang lembut muncul di wajahnya.


Tentu dia tahu bahwa Qin Yu tidak ingin membuat dirinya merasa khawatir.


“Baiklah, Xiao Yu, lebih baik kamu sekarang tidur. Serahkan saja urusan ini kepadaku,” ucap Lian Yan.


Tapi Qin Yu mendadak mendongakkan kepalanya dan berkata: “Kakek Lian, tolong carikan satu pendekar lagi yang berlatih teknik eksternal untukku. Akan lebih baik kalau ada seorang instruktur yang bisa membimbingku.”


“Jangan khawatir, kakek tahu,” ucap Lian Yan sambil tertawa. Qin Yu juga ikut tertawa dan memberikan pukulan sayang ke pipi Lian Yan. Kemudian ia berlari keluar pintu dan berteriak: “Selamat malam Kakek Lian. Aku juga akan tidur!”


Saat suaranya berhenti terdengar, Qin Yu sudah berada di luar ruangan.


Lian Yan segera mengeluarkan kuas dan kertas untuk menulis sebuah surat...


***


Qin De sedang berdiri di ruang kerjanya yang berada di dalam Rumah Besarnya di Kota Yan.


Ia mendongakkan kepalanya dan melihat keluar melalui jendela. Saat ini, langit mulai berubah menjadi cerah.


Xu Yuan, si cendekiawan berpakaian serba hitam, datang menghampirinya. Tangannya memegang sebuah surat. Ia berjalan ke samping Qin De dan sambil tersenyum berkata: “Yang Mulia, ini adalah surat yang dikirim oleh Paman Lian dengan menggunakan burung merpati. Ini tentang Xiao Yu. Lebih baik anda membacanya.”


Qin De menerima surat tersebut dan membaca semua isinya sekaligus. Sambil membaca, ada ekspresi rumit yang muncul di tatapannya. Setelah waktu yang lama berlalu, ia masih belum meletakkan surat tersebut.


“Yang Mulia...” Xu Yuan memanggilnya dengan suara pelan. Qin De pun langsung kembali sadar. Aliran energi internal dalam bentuk api muncul dari dalam tangannya, yang kemudian langsung membakar surat tersebut dalam sekejap. Setelah itu, masih dengan ekspresi serius, ia berkata dengan nada dingin: “Xu Yuan, ambil semua buku rahasia tentang teknik internal dan teknik eksternal yang ada di Rumah Besar, buat satu salinan dari semua buku itu, kemudian kirim salinannya ke Vila Berkabut.”


Xu Yuan terkejut. Ia tahu bahwa Qin Yu tidak bisa mempelajari teknik internal. Ia juga tahu, betapa berharganya buku-buku rahasia tentang teknik internal tersebut. Bahkan sekalipun dibandingkan dengan buku-buku rahasia yang tersimpan di Istana Kekaisaran dari Dinasti Chu, buku-buku teknik internal rahasia yang dimiliki Pangeran Penguasa Timur masih tetap jauh lebih berharga.


Bukannya akan sia-sia rasanya untuk memberikan begitu banyaknya buku rahasia kepada Qin Yu, yang tidak mampu mempelajari teknik internal?


“Yang Mulia, maksud anda semuanya? Bahkan termasuk Seni Naga Kuno? Namun Xiao Yu, dia tidak bisa mempelajari teknik internal...” tanya Xu Yuan lagi.


“Bukannya kamu sudah mendengar apa yang barusan aku katakan?” tanya Qin De dengan nada dingin. Xu Yuan mengangguk dan tidak mengucapkan apa-apa lagi. Ia bisa melihat bahwa ada beban di dalam pikiran Qin De, dan juga bisa menebak suasana hati yang dirasakan Qin De saat ini.


“Dan juga...” Qin De mendesah, “Yu'er menginginkan beberapa pendekar yang mempelajari teknik eksternal, benar? Bawa ketiga pendekar eksternal terhebat yang tergabung dalam Kesatuan Fierce Tiger. Sebagai tambahan, temukan semua pendekar eksternal di seluruh 3 Negara di wilayah Timur, dan bawa mereka pula ke Vila Berkabut.”


“Baik!” jawab Xu Yuan terhadap perintah tersebut.


Qin De berhenti untuk sesaat, kemudian tiba-tiba ia berkata: “Xu Yuan, kirim perintah ke Hutan Rimba yang isinya agar Jenderal Zhao Yunxing pergi ke Vila Berkabut. Bila Yu'er memilih dia sebagai gurunya, maka dia akan tinggal di Vila Berkabut selama satu tahun penuh.”


“Jenderal Zhao Yunxing?” Xu Yuan terkejut mendengar nama tersebut.

Qin De mengangguk, kemudian ia berjalan keluar dari ruang kerjanya. Xu Yuan tiba-tiba berkata kepadanya: “Yang Mulia, setelah anda kembali ke Kota Yan kali ini, bagaimana kalau anda pergi ke Vila Berkabut untuk mengunjungi Xiao Yu? Sudah satu tahun lebih semenjak anda terakhir kali bertemu dengannya. Bagaimana kalau kita meluangkan satu hari untuk melakukan perjalanan kesana?”


Qin De agak tersentak mendengarnya. Kemudian ia berkata dengan tenang: “Tidak perlu.” Setelah itu, ia segera berjalan keluar dari ruang kerja. Xu Yuan mengikuti punggung Qin De dengan kedua matanya, kemudian ia menggelengkan kepalanya dan menghela nafas: “Apa mungkin semua orang dari Klan Qin itu seperti ini? Mereka semua benar-benar keras kepala. Karena sumpah yang di ambil pada saat itu, bahkan kasih sayang di antara ayah dan anak pun juga diabaikan?”


Xu Yuan menghela nafasnya, lalu juga ikut keluar dari ruang kerja, dan hanya meninggalkan abu dari surat yang telah dibakar.

Stellar Transformation Vol 1 Chapter 4

Posted by : Novel Ringan Indo
Date :
With 0komentar

Stellar Transformation Vol 1 Chapter 3

|
Baca selengkapnya »

Diskusi Malam Hari


“Siapa itu?” tanya seorang prajurit berbaju zirah hitam di pintu masuk Vila Berkabut dengan suara dingin. Prajurit berbaju zirah hitam lainnya juga mengamati siluet yang mendekat dari kejauhan. Baru setelah beberapa waktu berlalu, kedua prajurit itu bisa melihat dengan jelas bahwa orang yang datang tersebut adalah Pangeran Ketiga Qin Yu. Mereka pun merasa tekejut, namun mereka tetap berlutut seperti biasa dan berkata dengan penuh hormat: “Pangeran Ketiga!”


Karena Qin Yu telah berlari dari puncak gunung, ada butiran-butiran keringat yang mengalir di dahinya, namun kedua matanya tampak bersinar dan penuh dengan semangat. Seluruh wajahnya memerah. Ia berkata: “Kalian berdua, tolong berdirilah,” dan bahkan tersenyum kepada 2 prajurit berbaju zirah hitam tersebut. Setelah itu, ia buru-buru masuk ke dalam Vila Berkabut.


Kedua prajurit tersebut menatap punggung kecil Qin Yu dengan bingung.


“Saat Pangeran Ketiga pergi untuk mengamati bintang di puncak gunung, beliau biasanya menunggu sampai matahari terbit di hari esoknya. Kali ini, mengapa beliau kembali lebih awal?” ucap prajurit berbaju zirah hitam yang ada di sisi kiri dengan ragu.


Prajurit yang ada di sisi kanan juga menggeleng-gelengkan kepalanya dengan bingung. Jelas, dia tidak mengetahui alasannya.


…................


Lian Yan adalah orang yang dipanggil sebagai “Kakek Lian” oleh Qin Yu. Dia adalah seorang tetua di dalam Klan Qin. Pangeran Penguasa Timur saat ini, Qin De, dibesarkan olehnya, jadi pengaruh yang ia miliki di dalam Klan Qin masih bisa dianggap sangat besar. 2 tahun yang lalu, Qin De menyuruhnya pergi ke Vila Berkabut untuk merawat Qin Yu.


Layaknya hembusan angin, Qin Yu berlari dengan cepat hingga sampai di depan kamar Lian Yan. Kemudian, menggunakan kepalan tangannya yang kecil, ia segera mengetuk pintunya dengan sekuat tenaga.


Bang! Bang! Bang! Bang! Bang! Bang! …


“Kakek Lian, cepat buka pintunya. Ini aku, Xiao Yu. Aku ingin membicarakan sesuatu dengan kakek. Cepat buka pintunya,” teriak Qin Yu dengan cepat. Setelah beberapa saat, cahaya lampu muncul dari dalam ruangan. “Xiao Yu, kakekmu ini barusan tidur sesaat yang lalu, tapi sekarang kamu sudah membangunkannya,” ucap suara yang terdengar ramah. Kemudian pintu kamar pun terbuka.


Seorang pria tua berusia 60 tahunan yang tampak ramah, yang tubuhnya diselimuti oleh mantel, muncul di hadapan Qin Yu.


“Ah, Xiao Yu, ada apa? Lihat, kepalamu mengeluarkan banyak keringat,” Lian Yan merasa terkejut saat ia melihat kondisi Qin Yu. Qin Yu ingin mengucapkan sesuatu, namun karena ia baru saja berlari dengan sekuat tenaga, ia hanya bisa menarik nafas. Lian Yan buru-buru berkata: “Ayo, masuklah ke dalam kamar terlebih dahulu, bicaranya nanti saja.” Sambil mengatakan itu, ia mengajak Qin Yu masuk ke dalam kamar.


Keduanya duduk di meja yang ada di dalam ruangan.


“Tenanglah, tidak perlu buru-buru. Mari kita bicarakan itu setelah nafasmu kembali normal,” ucap Lian Yan dengan cepat, saat ia melihat bahwa Qin Yu ingin mengucapkan sesuatu. Qin Yu mengambil nafas dalam-dalam, kemudian menatap Lian Yan dan berkata dengan teguh: “Kakek Lian, aku ingin mempelajari seni bela diri.”


“Mempelajari seni bela diri?” Lian Yan agak merasa terkejut mendengarnya. Setelah itu, ia tertawa sambil bertanya: “Xiao Yu, mengapa kamu ingin mempelajari seni bela diri?”


Mendengar tawa Lian Yan, Qin Yu agak tersentak. Namun kemudian ia tertawa gembira sambil berkata: “Tidak ada apa-apa. Hanya saja, semua paman-paman yang ada di Vila Berkabut sangatlah kuat, jadi aku juga ingin menjadi seperti mereka. Kakek Lian, bisakah aku mempelajari seni bela diri?”


Keinginan Qin Yu untuk mendapatkan kasih sayang dari ayahnya ia kubur jauh-jauh di dalam hatinya. Ia hanya berpikir bahwa bila keinginannya terkubur di dalam hatinya, maka itu nanti akan menjadi sebuah tujuan yang bisa ia kejar tanpa henti.


“Xiao Yu, apa kamu tahu tentang apa yang namanya seni bela diri itu?” bukannya menjawab, Lian Yan malah balik bertanya.


Qin Yu menggelengkan kepalanya dan berkata: “Aku hanya tahu kalau praktisi seni bela diri adalah orang yang sangat kuat. Soal hal lainnya, aku tidak begitu mengerti. Dan tampaknya ada juga sesuatu yang bernama energi internal.” Sebagai anak berusia 8 tahun, walaupun Qin Yu sudah membaca cukup banyak buku, masih ada terlalu banyak hal yang tidak ia ketahui.


“Kalau begitu, pertama-tama aku akan memberikan pengenalan yang mendetil terlebih dahulu,” ucap Lian Yan sambil tersenyum.


Kedua mata Qin Yu langsung tampak bersinar. Ia menatap Lian Yan dan mulai memusatkan perhatiannya untuk mendengarkan penjelasan Lian Yan.


“Pertama-tama, aku akan bicara tentang para pendekar yang ada di dunia ini. Mereka dibagi ke dalam pendekar Houtian dan pendekar Xiantian... Berdiri di atas pendekar Xiantan, adalah Shangxian,” ucap Lian Yan sambil tertawa, “Di Benua Qian Long, jumlah pendekar Houtian bisa dibilang ada sama banyaknya dengan jumlah ikan yang mengalir di sungai. Mustahil bagi kita untuk menghitung jumlah mereka semua. Namun untuk pendekar Xiantian, di seluruh Kerajaan Chu ini, jumlah mereka tidak lebih dari 100 orang.”


“100 orang?” ucap Qin Yu dengan terkejut, “Bukannya penduduk dari Kerajaan Chu ini jumlahnya mencapai angka 4 milyar? Bagaimana mungkin jumlah pendekar Xiantian bisa sedikit itu, dan hanya ada satu dari puluhan juta orang?”


Lian Yan menghela nafas dan berkata: “Untuk menjadi pendekar Houtian, seseorang hanya membutuhkan suatu metode latihan yang cocok bagi mereka. Namun untuk bisa menjadi pendekar Xiantian, itu sangatlah sulit. Ada 2 persyaratan yang harus dipenuhi untuk bisa menjadi pendekar Xiantian: Pertama, kamu harus memaksimalkan level Houtian mu. Dan kedua, kamu harus mendapat suatu pencerahan intuitif dalam hukum langit.”


Tanpa menunggu, Qin Yu segera bertanya: “Apa itu yang namanya hukum langit?”


Lian Yan langsung tertawa terbahak-bahak: “Hukum langit itu bukanlah suatu objek, namun sejenis konsep yang hanya bisa kamu pahami sendiri, dan sangat sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Ada beberapa orang yang sudah mencapai puncak dari level Houtian selama lebih dari 10 tahun, namun karena mereka masih belum mendapatkan pencerahan intuitif, mereka pun tidak bisa menyelesaikan langkah terakhir yang harus mereka ambil. Sebagai hasilnya, mereka tidak mampu menjadi pendekar Xiantan dalam seumur hidup mereka. Namun bila mereka berhasil menjadi pendekar Xiantian, jangka hidup mereka akan meningkat menjadi 500 tahun.”


“500 tahun!” Mulut Qin Yu menganga mendengarnya.


Melihat ekspresi Qin Yu yang menggemaskan, Lian Yan tertawa: “Untuk menjadi pendekar Xiantian sangatlah sulit. Namun bila kamu bisa mencapainya, akan ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapat. Energi Xiantian yang ada di dalam tubuh pendekar Xiantian, pada dasarnya berbeda dari energi yang dimiliki oleh pendekar Houtian. Keduanya berada dalam tingkat yang jauh berbeda antara satu sama lain.”


…...............


“Ah, Kakek Lian, di atas pendekar Xiantian masih ada Shangxian, benar? Seberapa kuatnya mereka?” tanya Qin Yu dengan mata berbinar-binar.


Bila pendekar Xiantian saja sudah sekuat itu, lalu sehebat apakah Shangxian itu?


“Bagaimana mungkin orang bisa semudah itu menjadi Shangxian?” Lian Yan menghela nafas: “Saat menemui mereka, bahkan seorang kaisar juga harus memberi penghormatan dan menyebut 'Shangxian' dengan suara lantang dan penuh dengan hormat. Para kaisar ini merasa takut untuk dibunuh oleh Shangxian, karena Shangxian mampu terbang ke langit kesembilan dengan pedang terbang mereka. Pada dasarnya, mereka tidak lagi dianggap sebagai makhluk hidup!”


“Terbang ke langit kesembilan?”


Sebuah gambaran secara spontan muncul di dalam pikiran Qin Yu, dimana ia sendiri berdiri di atas pedang terbang sambil terbang menuju langit kesembilan. Hati si kecil Qin Yu merasa tergoda dengan kenikmatan dan kebebasan semacam itu. Tanpa ia sadari, keinginan untuk menjadi seorang Shangxian sudah tertanam di dalam pikirannya.


“Kerajaan Chu secara menyeluruh memiliki pendekar Xiantian dengan jumlah yang hampir mencapai 100 orang, namun... dalam 100 tahun terakhir, belum ada seorang pun Xiantan baru yang muncul di kerajaan ini. Ditambah lagi, di seluruh Kerajaan Chu, hanya ada 3 Shangxian. 2 diantaranya sudah menjadi Shangxian sejak lebih dari 300 tahun yang lalu. Selama 300 tahun terakhir, hanya Paman Feng mu sendiri yang mampu menjadi seorang Shangxian.”


“Paman Feng?” Qin Yu ingat dengan Paman Feng. Paman Feng yang berpakaian serba putih, dan sering mengendarai burung bangau putih itu ternyata adalah seorang Shangxian?


Lian Yan melanjutkan: “Namun, bila kamu ingin menjadi seorang Shangxian, maka lebih baik bila kamu pergi ke Kepulauan Immortal dan belajar dari ahlinya disana. Tapi siapa lagi yang mengetahui lokasi dari Kepulauan Immortal, selain dari Shangxian dari masing-masing kerajaan? Bila ada orang biasa yang mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan seorang Shangxian, apakah mereka layak untuk menanyakan lokasi dari Kepulauan Immortal kepada Shangxian tersebut?”


“Dan sekalipun lokasi tersebut berhasil diketahui, Kepulauan Immortal itu tetap saja terlalu jauh jaraknya dari Benua Qian Long. Setiap tahun, ada lebih dari 10,000 orang dari Benua Qian Long yang pergi untuk mencari Kepulauan Immortal dan mempelajari seni bela diri disana. Mereka semua adalah orang-orang yang luar biasa, namun ada terlalu banyak bahaya yang tersembunyi di lautan sana, jadi hanya ada 1 dari 1,000 orang yang akan bisa sampai di Kepulauan Immortal hidup-hudup,” ucap Lian Yan dengan emosional.


Kedua mata Qin Yu langsung tampak bersinar. Ia bertanya: “Kakek Lian, bila ada 10 orang yang berhasil mencapai Kepulauan Immortal setiap tahunnya, lalu mengapa jumlah Shangxian yang ada di Benua Qian Long sangat sedikit?”


Menurut pemahaman Qin Yu, bila setiap tahun ada 10 Shangxian baru, maka bukannya akan ada terlalu banyak jumlah mereka di dalam Benua Qian Long?


Namun jumlah Shangxian yang ada di seluruh Benua Qian Long ini terlalu sedikit. Dalam seribu tahun terakhir, total jumlah Shangxian yang muncul tidaklah lebih dari 10 orang.


“Bagaimana mungkin seseorang bisa menjadi Shangxian hanya dengan mencapai Kepulauan Immortal?” ucap Lian Yan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, “Shangxian itu sangatlah spesial. Bagaimana mungkin semua orang bisa menjadi Shangxian? Sekalipun metode yang digunakan untuk mencapai level Shangxian diketahui oleh semua orang, hanya ada 1 dari 1000 orang yang akan memiliki bakat yang dibutuhkan untuk mempelajarinya.”


“Ah, bukannya itu berarti akan dibutuhkan waktu selama hampir 100 tahun sebelum ada seseorang yang tiba di Kepulauan Immortal berhasil menjadi Shangxian, karena hanya ada 10 dari mereka yang datang setiap tahunnya?” Qin Yu langsung merasakan, betapa sulitnya bagi seseorang untuk menjadi seorang Shangxian.


Lian Yan tiba-tiba berdiri dan melihat ke luar jendela.


“Shangxian? Itu adalah sebutan yang sangat mempesona. Tak terhitung berapa jumlah pendekar di seluruh Benua Qian Long yang menjadi gila karenanya. Semua pendekar ingin menjadi seorang Shangxian. Untuk bisa memenggal kepala orang dari jarak seribu li, sesaat setelah pedang terbangnya dihunuskan, coba bayangkan, kekuatan sihir macam apa itu?” Ada sedikit tanda keinginan di dalam tatapan Lian Yan. Kemudian ia berkata dengan emosional: “Bahkan ayahmu juga terus-terusan membutuhkan bantuan dari seorang Shangxian. Bila ada satu lagi Shangxian yang bersedia untuk membantu ayahmu, mungkin tujuannya akan bisa tercapai.”


Jantung Qin Yu mendadak berdegup lebih kencang.


“Tujuan ayah?”


Pada waktu yang sama, aliran yang hangat mengalir di seluruh tubuhnya. Qin Yu langsung merasa bahwa seluruh tubuhnya dipenuhi dengan energi. “Kalau aku mempelajari seni bela diri dan menjadi seorang Shangxian, ayah akan merasa sangat bahagia. Saat waktunya tiba, aku juga akan bisa membantu ayah.”


Membayangkan dirinya sendiri menjadi seorang Shangxian, mampu membantu ayahnya, dan bisa mendapat pujian dan rasa hormat dari ayahnya, hati Qin Yu, yang selama ini merasa kesepian dan rindu akan kasih sayang dari ayahnya, mulai memanas.


'Untuk ayah, aku pasti akan menjadi seorang Shangxian,' pikir Qin Yu, sambil menggigit bibirnya. Tatapannya menunjukkan resolusi yang tidak tergoyahkan.

Stellar Transformation Vol 1 Chapter 3

Posted by : Novel Ringan Indo
Date :
With 0komentar

Stellar Transformation Vol 1 Chapter 2

|
Baca selengkapnya »

Resolusi


Vila Berkabut terletak di lereng Gunung Donglan. Di permukaan, Vila tersebut dijaga oleh sekelompok prajurit yang ganas, namun berapa jumlah pasti pendekar yang menjaganya secara rahasia, tidak diketahui oleh orang luar. Ditambah lagi, karena Vila Berkabut adalah properti milik Pangeran Penguasa Timur, hanya orang yang sudah bosan hidup yang akan datang dan berani membuat onar disini.


Di luar Vila Berkabut, ada 2 patung singa besar yang terbuat dari batu dan 2 prajurit yang mengenakan baju zirah berwarna hitam yang berdiri tegak di kedua sisi pintu utama. Tatapan mereka terus tertuju ke depan, dan figur mereka bagaikan 2 pohon cemara yang menjulang tinggi dan tak tergoyahkan. Badan mereka yang kekar dan kuat memiliki aura seperti seorang pembunuh. Aura seperti itu hanya bisa dimiliki oleh para prajurit yang telah berulang kali menjalani pertempuran hidup dan mati.


“Pangeran Ketiga!”


Kedua prajurit berbaju zirah hitam tersebut mendadak berlutut dan berkata dengan hormat.


Qin Yu segera melompat turun dari punggung Fierce Tiger. Si elang hitam masih tetap berdiri dengan tegak di atas pundaknya. Qin Yu jelas merasa sangat bahagia pada saat ini. Ia berlari melewati pintu masuk vila dengan kecepatan tinggi, dan pada waktu yang sama ia berkata kepada kedua prajurit sambil tertawa: “Paman-paman, tolong berdirilah dengan cepat.”


Kedua prajurit berbaju zirah hitam itu berdiri. Ada tanda-tanda kasih sayang di tatapan mereka berdua, saat mereka melihat tubuh kecil Qin Yu yang sedang berlari tergesa-gesa ke dalam halaman utama.


“Haha, kakak pertama dan kakak kedua pasti sedang berendam di pemandian air panas.” tanpa banyak pikir, Qin Yu langsung berlari menuju pemandian air panas yang terletak di taman barat Vila Berkabut. Dia bahkan menggumam: “Humph, humph, padahal sudah jelas aku adalah tuannya Vila Berkabut. Berani-beraninya kedua orang ini masuk ke dalam pemandian air panas tanpa meminta ijin kepadaku terlebih dahulu?”


Setelah beberapa saat, Qin Yu tiba ti taman barat vila.


Ia berdiri dengan bertolak pinggang, dan tiba-tiba menunjuk dengan tangan kanannya. Sambil melotot kepada 2 orang yang sedang berendam di pemandian air panas layaknya orang yang sedang merasa marah, ia berkata: “Hey! Kalian cari mati ya! Aku adalah masternya disini. Berani-beraninya kalian masuk ke dalam pemandian air panas tanpa ijinku? Ah...” Qin Yu hanya bisa berteriak sesaat sebelum satu tangan seseorang menjulur ke arahnya dan menarik badannya. Ia pun segera kehilangan keseimbangan dan jatuh ke dalam pemandian air panas.


“Hey, aku masih belum melepas pakaianku!” teriak Qin Yu. Tubuhnya jatuh ke dalam pemandian air panas dengan menghasilkan bunyi 'splash' yang keras, dan juga menyebarkan semprotan air yang tak terhitung jumlahnya. Si elang hitam, yang berdiri di pundak Qin Yu, harus buru-buru mengepakkan sayapnya agar dia tidak ikut terjatuh ke dalam pemandian air panas. Kalau tidak, elang yang perkasa ini akan menjadi anak ayam yang basah kuyup.


“Haha, Xiao Yu, berani-beraninya kamu bersikap sombong terhadap kakakmu sendiri. Kamu ini sudah kelewatan. Di saat kedua kakakmu bekerja keras siang dan malam, eh kamu malah berendam di pemandian air panas ini, apalagi, ini adalah pemandian air panas di Vila Berkabut!” ucap seorang anak remaja dengan nada marah, namun ada tanda-tanda geli di dalam tatapannya.


“Pfff!”


Qin Yu dengan paksa memuntahkan air yang tidak sengaja ia telan. Seluruh tubuhnya basah. Ia menatap marah anak remaja yang ada di hadapannya.


“Kakak kedua, jadi itu benar-benar kamu. Aku tahu kalau itu adalah kamu. Hanya kamu yang akan menarikku sampai aku jatuh basah kuyup seperti ini. Kakak pertama tidak akan pernah melakukan itu.” Qin Yu segera melepas baju dan celananya. Ia kemudian melompat ke dalam pemandian air panas dengan hanya menggunakan sepasang celana pendek, dan menatap kakak keduanya, Qin Zheng, dengan jengkel.


Qin Zheng adalah anak remaja yang baru berusia 12 tahun, namun selalu ada ekspresi senyuman yang ramah di wajahnya. Ia selalu membuat orang-orang yang berurusan dengannya merasa layaknya mereka sedang berendam di bawah hembusan angin musim semi. Hanya disaat ia bersama dengan kedua saudaranya, Qin Zheng bisa bersikap konyol seperti anak remaja pada umumnya.


“Kamu bilang kakak pertama? Haha, dia sudah tertidur lelap,” ucap Qin Zheng sambil tertawa.


“Qin Zheng, memangnya kamu pikir kakakmu ini seperti babi apa? Bagaimana bisa aku tidur secepat itu?” ucap seorang pemuda yang berpenampilan keren dan berkepribadian tenang yang baru sesaat yang lalu berbaring dengan mata tertutup di sisi lain pemandian air panas. Setelah membuka kedua matanya dan mengucapkan itu kepada Qin Zheng, ia berbalik menghadap Qin Yu dengan senyuman dan berkata: “Xiao Yu, pemandian air panas di Vila Berkabut ini benar-benar memiliki efek yang tidak biasa. Terakhir kali aku datang kemari, aku hanya berendam sebentar dan luka yang aku derita langsung menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Sekarang hanya ada bekas luka tipis yang bisa dilihat. Kalau aku berendam disini selama beberapa hari lagi, mungkin seluruh tubuhku juga akan menjadi seperti tubuhmu.”


Ini adalah kakak pertama Qin Yu, Qin Feng, yang sudah berusia 16 tahun. Karena ia berlatih ilmu bela diri, ia pun tampak seperti pemudia berusia 18 atau 19 tahun. Kakak Qin Feng ini adalah orang yang paling disayangi oleh Qin Yu. Terakhir kali mereka bertemu, Qin Yu melihat dengan kedua mata kepalanya sendiri bahwa kakak pertamanya ini mampu menghancurkan sebuah pohon sebesar paha orang dewasa menjadi debu dengan hanya satu pukulan, dan sejak saat itu ia merasa iri dengan keahlian bela diri kakaknya.


Mendengar kakaknya bicara tentang efek pemandian air panas yang tidak biasa, Qin Yu berdiri dengan gaya yang sangat nakal, sambil memajukan dada kecilnya dan mendongakkan kepalanya yang kecil, ia berkata dengan bangga: “Tentu saja, tidak aneh lagi kalau pemandian air panas di Vila Berkabut ini memiliki efek yang tidak biasa. Humph, memangnya kalian tidak bisa lihat, siapa masternya Vila Berkabut ini? Dia tidak lain dan tidak bukan adalah adikmu sendiri ini!”


“Bocah ini ya!”


Qin Feng dan Qin Zheng tertawa terbahak-bahak.


Karena Qin Yu sudah cukup lama tidak bertemu dengan kedua kakaknya, mereka pun bermain dan bersenang-senang bersama-sama. Namun Qin Feng dan Qin Zheng memberikan sedikit keunggulan kepada Qin Yu, karena mereka berdua sangat memanjakan adik mereka yang satu ini. Mereka semua tidak memiliki ibu, jadi wajar bila mereka merasa sayang kepada adik kecil mereka.


Setelah bermain-main selama beberapa waktu, Qin Yu membaringkan dirinya dengan nyaman dan tenang di dalam pemandian air panas. Qin Feng dan Qin Zheng juga ikut membaringkan diri mereka masing-masing.


“Kakak, bukannya kalian sangat sibuk? Bagaimana bisa kalian memiliki waktu untuk datang mengunjungiku?” tanya Qin Yu.


“Ayah, dia...” Seakan menyadari bahwa dirinya telah mengucapkan sesuatu yang salah, Qin Feng buru-buru berkata: “Tidak ada apa-apa kok. Hanya saja, saat ini tidak ada urusan yang penting bagi pasukan klan kita, jadi aku datang kesini. Ayah juga mengijinkan ini. Kemudian aku mencari kakak keduamu dan mengajaknya ikut datang kemari.”


Qin Zheng juga mengangguk dan berkata kepada Qin Yu sambil tersenyum: “Itu benar. Kamu mungkin tidak mengetahui ini, tapi untuk mendapatkan waktu luang agar aku bisa pergi kesini, aku harus berusaha keras. Namun meski begitu, aku hanya mendapat waktu istirahat selama setengah hari. Setelah setengah hari berlalu, aku harus buru-buru kembali.”


“Aku juga, setelah setengah hari berlalu, akan kembali bersama kakak kedua,” ucap Qin Feng dengan rasa penyesalan.


“Oh, hanya setengah hari ya,” balas Qin Yu. Jelas, dia merasa kecewa. Kegembiraan dan kenakalan yang barusan ia tunjukkan sudah menghilang sepenuhnya.


Qin Yu memiliki 3 kerabat keluarga –- ayahnya dan kedua kakaknya. Ayahnya begitu sibuk sampai-sampai dia hanya pernah sekali mengunjungi Qin Yu dalam jangka waktu dua tahun. Sangat sulit bagi Qin Yu untuk bertemu dengan kedua kakaknya hari ini, namun setelah setengah hari berlalu, dia akan sendirian lagi, atau mungkin lebih tepatnya, dia masih memiliki Xiao Hei, yang sedang berdiri di samping pemandian air panas.


Qin Feng dan Qin Zheng saling bertukar pandang. Mereka berdua merasa tidak berdaya.


Qin Yu tiba-tiba tersenyum dan berdiri. “Kakak, ayah pernah pergi mengunjungi Hutan Rimba. Ayah mengajarkan banyak hal tentang seni peperangan kepadamu bukan?” tanya Qin Yu, “Aku tahu ayah itu sangat ahli dalam memimpin pasukan. Kakek Lian menceritakan itu kepadaku.”


“Itu benar. Ayah benar-benar hebat dalam seni peperangan. Saat ayah dan aku menjalankan latihan catur pertempuran darat, butuh waktu setengah tahun bagiku untuk bisa mencapai batas minimal yang ditentukan oleh ayah.” Qin Feng tampak seperti mengingat hari-hari tersebut. Tanpa sadar ia berkata: “Seni peperangan yang dimiliki ayah memang tidak ada tandingannya!”


“Kakak!” Qin Zheng menatap langsung ke arah kakaknya. Jantung Qin Feng serasa berhenti sesaat. Dia pun tersenyum pahit di dalam hatinya. Ia tahu, dirinya agak ceroboh dengan apa yang barusan ia katakan.


Qin Yu tampaknya tidak menyadari itu. Dengan ekspresi yang sangat bersemangat, ia mulai mengobrol bersama Qin Zheng dan Qin Feng tentang apa yang telah terjadi kepada mereka dalam beberapa hari ini. Ketiga bersaudara itu mengobrol di dalam pemandian air panas untuk waktu yang cukup lama. Kemudian, baru setelah pesta makan malam selesai, Qin Feng dan Qin Zheng berangkat pergi.


Di luar Vila Berkabut, Qin Yu, yang mengenakan jubah hitam dari kain brokat, mengikuti gerakan kedua kakaknya dengan kedua matanya dan sambil melambaikan kedua tangannya saat mereka pergi.


“Sampai jumpa, kakak pertama, kakak kedua!” Kedua mata Qin Yu tampak seperti berkelap-kelip tanpa henti.


Qin Feng dan Qin Zheng memutar kepala mereka dan tersenyum kepada Qin Yu. Kemudian, mereka melompat ke atas 2 ekor Fierce Tiger. Ada sekitar 100 prajurit kuat yang mengikuti mereka dari belakang, yang juga menunggangi Fierce Tiger mereka masing-masing. Dalam waktu singkat, mereka sudah menghilang ke jalan pegunungan tanpa meninggalkan sedikitpun jejak.


…....


Di suatu tempat di jalan pegunungan, Qin Feng dan Qin Zheng menunggangi 2 ekor Fierce Tiger berdampingan. “Kakak, kali ini kamu benar-benar ceroboh dengan ucapanmu. Xiao Yu tidak suka tentang hal-hal yang berhubungan dengan tipu daya dan politik. Dan juga, karena masalah yang dimiliki oleh dantian miliknya, ia tidak bisa berlatih ilmu bela diri untuk menjadi komandan dari pasukan militer. Jadi, dia tidak bisa mendapat prestasi yang bagus dalam hal militer dan kesusasteraan. Ayah telah mengerahkan seluruh tenaganya kepada kita berdua, sedangkan Xiao Yu tidak bisa menemui ayah selama satu tahun penuh. Menurutmu apa yang dia pikirkan tentang itu?” ucap Qin Zheng kepada Qin Feng. Tampak jelas, dia merasa sangat jengkel kepada kakaknya.


Qin Feng berkata sambil memaksakan senyuman: “Kakak kedua, pada saat itu aku kurang memperhatikan ucapanku. Setelah itu, aku juga menyesal karena telah mengucapkan itu.”


Tiba-tiba, wajah Qin Feng berubah menjadi serius. Ia berkata: “Kakak kedua, karena cacat bawaan pada dantian yang ia miliki, Xiao Yu tidak bisa berbuat banyak dalam seni bela diri maupun kesusasteraan. Dia tidak akan memiliki cukup banyak kekuatan untuk bisa melindungi dirinya sendiri. Kita berdua harus melindungi Xiao Yu dengan baik. Kita tidak boleh membiarkan siapapun yang mau mengganggunya.”


“Kalau ada orang yang berani mengganggu Xiao Yu, aku akan membuat mereka menyesal karena mereka telah lahir!” ucap Qin Zheng, dengan ekspresi kejam yang terpancar di kedua matanya.


Dalam waktu singkat, kedua bersaudara dan para pengawal yang mengikuti mereka dari belakang itu telah pergi meninggalkan Gunung Donglan dan pergi menuju Kota Yan dengan cepat.


…......


Larut malam, di Gunung Donglan, ada seorang anak dengan tubuh kecil dan kurus yang berdiri di puncak gunung, diselimuti oleh hembusan angin dingin. Seekor elang hitam yang masih muda berdiri dengan tenang di atas pundaknya. Qin Yu sedang memandangi indahnya langit yang berbintang, namun ekspresi dari tatapan yang ia miliki menunjukkan bahwa dirinya adalah anak yang jauh lebih dewasa daripada anak lain yang seumuran dengannya.


Setiap harinya, dia akan membaca buku di dalam perpustakaan sendirian, atau merenung sendiri. Itu membuat Qin Yu memiliki pemikiran yang jauh lebih unggul daripada anak berusia 8 tahun sewajarnya.


“Xiao Hei,” ucap Qin Yu tiba-tiba, namun kedua matanya masih memandangi langit yang berbintang. Elang hitam yang berada di pundaknya membuat beberapa gerakan tubuh, kedua matanya yang berwarna gelap pekat bergerak beberapa kali, namun ia tidak mengerti untuk alasan apakah pemiliknya memanggil namanya.


Senyuman tiba-tiba muncul di wajah Qin Yu, senyuman yang sangat bahagia dan bersinar terang: “Xiao Hei, apa kau tahu? Saat aku masih sangat kecil, ayah sering menemaniku dan sangat peduli tentang diriku. Setelah kedua belas guru itu datang, ayah menyuruhku untuk mengikuti para guru itu untuk belajar. Walaupun aku tidak menyukai hal-hal tersebut, aku tetap berusaha sebisa mungkin dan memaksa diriku untuk bisa mempelajarinya, agar ayah bisa merasa senang. Aku mempelajari karakter-karakter itu dengan sangat cepat, dan bahkan ayah menyebut bahwa diriku adalah seorang jenius, namun setelah itu...”


Ia berhenti untuk sesaat, kemudian melanjutkan.


“Aku ingat dengan jelas, saat usiaku 6 tahun, di halaman terpencil yang terletak di dalam Rumah Besar milik ayah, kedua belas guru tersebut mengatakan bahwa diriku tidaklah cocok untuk menjadi seorang pemimpin. Kemudian Paman Feng berkata bahwa dantianku memiliki masalah dan tidak bisa mengumpulkan energi internal, sehingga mustahil bagiku untuk berlatih ilmu bela diri. Setelah itu, aku datang ke Vila Berkabut. Mulai dari saat itu, ayah tidak lagi memperhatikan atau peduli terhadapku. Pada saat itu aku tidak mengerti dengan apa sebenarnya yang bernama dantian itu, dan tidak tahu dengan apa yang sebenarnya dimaksud dengan pemimpin. Jadi aku bahkan berpikir bahwa ayah benar-benar membawaku kemari agar aku bisa bermain. Tapi...”


Qin Yu menundukkan kepalanya dan menggigit bibirnya. Tatapan matanya menunjukkan bahwa ia merasa sangat depresi. “Dalam waktu 2 tahun ini, aku juga bertanya kepada orang-orang seperti Paman Wang tentang makna dari dantian dan pemimpin. Aku pikir, sekarang aku sudah mengerti, mengapa ayah tidak lagi memperhatikan diriku.”


Qin Yu kembali menghentikan ucapannya dan mendongakkan kepalanya untuk melihat langit yang berbintang.


“Aku benar-benar tidak menyukai buku-buku tentang tipu daya dan politik itu. Faktanya, aku bahkan harus memaksa diriku agar aku bisa mempelajarinya. Aku benar-benar, sangat ingin melihat senyuman di wajah ayah dan mendengar dirinya menerimaku dan juga memujiku, namun buku-buku tentang tipu daya itu, buku-buku yang kejam itu.... aku, aku memaksa diriku dan harus menahan kebencianku untuk bisa membacanya. Aku tahu tentang semua tipu daya dan muslihat yang tertulis disana, tapi aku tidak mampu melakukan itu! Aku tidak bisa menjalankan itu. Ayah, aku benar-benar tidak bisa!”


Qin Yu menangis dengan suara rendah. Tubuhnya yang lemah dan kurus tampak gemetaran. Xiao Hei, yang berdiri di sampingnya, menggerak-gerakkan kedua matanya dan membersihkan wajah Qin Yu dengan sayap kecilnya.


Qin Yu memiringkan kepalanya dan menatap elang muda yang sedang berdiri di pundaknya. Kemudian, QinYu memeluk elang itu di dadanya erat-erat. Elang tersebut terdiam di dada Qin Yu, layaknya ia mengetahui suasana hati yang sedang dirasakan oleh masternya pada saat itu. “Xiao Hei, aku benar-benar ingin mendengar pujian dari ayah, ingin melihat senyum bahagianya, aku benar-benar ingin...” gumam Qin Yu dengan suara yang semakin terdengar kecil.


….......


Di suatu tempat rahasia di puncak gunung, 3 pendekar yang melindungi Qin Yu secara diam-diam, tak henti-hentinya menghela nafas mereka.


Tiba-tiba – sebuah meteor yang memancarkan cahaya yang menyilaukan melaju dan menebas langit malam yang penuh dengan bintang. Untuk sesaat, di langit sana, cahaya yang dipancarkan oleh meteor tersebut tampak jauh melampaui cahaya dari bintang-bintang lainnya.


“Meteor!”


Kedua mata Qin Yu tiba-tiba bersinar. Ia segera melepaskan Xiao Hei dari pelukannya, lalu berdiri, menutup kedua matanya erat-erat, dan mengangkat kedua tangannya di depan tubuhnya: “Aku harap ayah peduli kepadaku, sama seperti bagaimana ayah memperlakukan kakak pertama dan kakak kedua. Aku tidak takut bila nanti ayah memukulku atau menghukumku. Aku hanya ingin agar ayah tidak mengabaikan aku.”


Qin Yu perlahan membuka matanya dan melihat meteor yang sudah tiba di cakrawala.


“Ayah pernah bilang, harapan yang dibuat di saat meteor jatuh akan dikabulkan. Tidak mungkin ayah membohongiku. Harapanku pasti akan terpenuhi.” Sambil menatap langit yang penuh dengan bintang, wajah kekanak-kanakan Qin Yu memiliki ekspresi teguh.


Tiba-tiba, ada ide cemerlang yang muncul di dalam pikiran Qin Yu.


Kedua matanya menjadi cerah. Ia menepuk kepalanya: “Ah, aku benar-benar bodoh. Seni bela diri dan kesusasteraan; aku tidak bisa mengerjakan kesusasteraan dengan baik, dan aku juga tidak bisa berhasil dalam ilmu bela diri? Paman Wang bilang ada banyak teknik energi internal di dunia ini. Mungkin beberapa diantaranya ada yang cocok dengan dantian milikku. Sekalipun memang tidak ada satupun yang cocok, memangnya siapa yang bilang kalau melatih energi internal adalah hal yang wajib dalam seni bela diri?”


Bagaimanapun juga, Qin Yu hanyalah anak berusia 8 tahun. Sekalipun pikirannya sudah menjadi jauh lebih dewasa berkat banyaknya buku-buku yang ia baca sendirian, dia tetaplah seorang anak kecil. Karena dahulu Fengyuzi bilang bahwa orang yang memiliki masalah dalam dantian mereka tidak bisa mempelajari seni bela diri, pemikiran tersebut pun terpaku di dalam pikiran Qin Yu. Baru pada saat inilah dia sadar.


Apakah benar orang yang memiliki dantian yang aneh tidak bisa mempelajari seni bela diri?


“Hum, dengan resolusi yang kuat, bahkan alu padi yang terbuat dari besi juga bisa diasah sampai menjadi jarum yang kecil. Prinsip tersebut diucapkan sendiri oleh ayah. Selama aku berusaha dengan giat, aku akan berhasil,” ucap Qin Yu kepada dirinya sendiri sambil menganggukkan kepalanya berulang kali. Tatapannya tampak penuh dengan rasa kepercayaan diri tinggi dan determinasi yang tidak bisa ditandingi oleh siapapun.


“Xiao Hei, ayo kita kembali ke vila!” Qin Yu segera melakukan apa yang ia ucapkan. Karena kini ia sudah memiliki tujuan, semuanya pun menjadi berbeda.


Elang hitam yang berdiri di pundak Qin Yu pun tampak seperti merasa sangat bahagia, dan berulang kali mengepakkan sayapnya. Di saat Qin Yu berlari menuju Vila Berkabut, 3 siluet hitam muncul untuk sesaat dan pergi mengejar Qin Yu layaknya 3 gumpalan asap hitam.

Stellar Transformation Vol 1 Chapter 2

Posted by : Novel Ringan Indo
Date :
With 0komentar

Stellar Transformation

| Rabu, 27 Mei 2015
Baca selengkapnya »


Stellar Transformation (星辰变) adalah Novel Xianxia (Chinese Fantasy) yang ditulis oleh Aku Makan Tomat (我吃西红柿). Saat ini, seri ini sudah tamat di volume 18 dengan total chapter 680....


Sinopsis

Di sebuah galaksi nun jauh disana, ada seorang anak yang tidak mampu berlatih teknik energi internal karena cacat bawaan yang ia miliki. Untuk bisa mendapatkan respek dari ayahnya, anak itu dengan mantap memilih untuk mengikuti jalur teknik eksternal yang lebih sulit dan menyakitkan. Beberapa tahun berlalu, anak itu sudah tumbuh menjadi besar, namun apa yang benar-benar mengubah hidupnya adalah batu kristal meteorik yang misterius – Meteoric Tear. Batu itu menyatu dengan tubuh pemuda tersebut tanpa ia sadari, dan sebagai hasilnya, ia mengalami perubahan drastis. Setelah itu, semuanya berubah. Pada akhirnya, sang ayah tahu bahwa anaknya yang seharusnya tidak benar-benar berbakat, ternyata memiliki kemampuan yang luar biasa.


Daftar Isi

Volume 1 - Qin Yu

Stellar Transformation

Posted by : Novel Ringan Indo
Date :Rabu, 27 Mei 2015
With 1 komentar:

Stellar Transformation Vol 1 Chapter 1

|
Baca selengkapnya »

Qin Yu

TL : Sorato
PR : ane


Suatu hari di musim salju. Setelah hujan salju yang lebat berhenti, Kota Yan tampak seperti diselimuti oleh mantel berwarna perak. Sebagai sebuah kota yang berukuran sangat besar, Kota Yan mampu mengakomodasi beberapa juta orang di dalamnya, dan maka dari itu, Rumah Besar yang dimiliki oleh orang yang bertanggung jawab atas 3 negara yang menyusun wilayah Timur – 'Pangeran Penguasa Timur' Qin De – terletak di dalam kota tersebut.


Rumah Besar dari Pangeran Penguasa Timur menempati area yang luar biasa besarnya, dengan pintu masuk utamanya yang selalu terbuka. Pintu masuk utamanya juga berukuran sangat besar, cukup untuk dilewati oleh 6 atau 7 orang pada waktu yang sama.


Ditambah lagi, ada dua pria kuat dengan tinggi badan sekitar 2 meter dan penampilan mereka yang seperti diukir dari batu berdiri di sisi kiri dan kanan pintu masuk, dengan tatapan dingin mengamati kerumunan orang yang berlalu lalang. Masing-masing dari mereka membawa pisau besar berwarna merah darah di punggung mereka yang berotot. Hanya dengan melihatnya sekilas saja, orang bisa menebak bahwa pisau yang mereka bawa memiliki panjang minimal 1,5 meter.


Ini adalah suatu hari di musim salju, tanah yang berada di bawah kaki mereka diselimuti oleh salju secara menyeluruh, suhu udara benar-benar rendah, dan bahkan sungai pun membeku, namun kedua pria tersebut bertelanjang dada.


Walau begitu, itu bukanlah hal yang paling mengejutkan. Apa yang lebih mengerikan adalah, ada seekor harimau ganas yang berdiri di samping mereka masing-masing.


Kedua harimau itu berwarna merah seperti api yang membara dari ujung kepala sampai ujung kaki mereka, dan memiliki panjang tubuh sekitar 2 meter. Setiap kali mereka mengayunkan ekor mereka yang mirip seperti pecut besi, mereka mampu menyebabkan udara yang ada di sekitar mereka bergetar. Mata mereka memancarkan cahaya dingin. Kedua harimau ini memiliki sebutan “Fierce Tiger.”


Tiba-tiba, ada 2 pria yang berjalan keluar dari dalam Rumah Besar milik Pangeran Penguasa Timur. Mereka juga bertelanjang dada, dan menggiring masing-masing seekor Fierce Tiger. Mereka datang untuk berganti giliran menjaga dengan dua orang lainnya.


Berbagai orang dengan sengaja berjalan melewati jalur yang ada di depan Rumah Besar, entah apakah mereka anggota dari keluarga yang kaya raya, bangsawan, maupun orang biasa di Kota Yan.


Di dalam sebuah halaman terpencil di dalam Rumah Besar milik Pangeran Penguasa Timur, ada seorang pria separuh baya berpakaian hijau yang sedang duduk di sebuah bangku batu. Seorang anak laki-laki yang manis duduk di atas pangkuannya. 12 orang berdiri di hadapannya. Dari kedua belas orang ini, ada orang tua, wanita cantik, dan juga pemuda-pemuda, namun mereka semua memiliki satu hal yang sama – mereka semua berpakaian ungu.


“Ayah, untuk apa ayah memanggil begitu banyaknya guru?” tanya Qin Yu, yang baru berusia 6 tahun dan sedang duduk di pangkuan ayahnya. Sambil meremas-remas bola salju yang ada di tangannya dengan santai, Qin Yu menatap ayahnya, Qin De, dengan ragu.


Qin De membelai kepala Qin Yu dengan penuh kasih sayang, kemudian ia mengangkat kepalanya dan menghadap ke arah 12 orang berpakaian ungu. Tiba-tiba dia berkata: “Kalian sudah mendidik Yu'er selama beberapa waktu. Baik, jangan merasa ragu. Beritahu aku kalau kalian memiliki penilaian tertentu.”


Kedua belas orang tersebut saling melihat satu sama lain. Kemudian, seorang pria berjanggut putih mengambil satu langkah maju. “Yang Mulia,” ucapnya, “setelah mengamati Pangeran Ketiga dari berbagai aspek, kami melihat bahwa Pangeran Ketiga memiliki minat terhadap beberapa keterampilan yang tidak biasa, namun sama sekali tidak memiliki minat dalam urusan-urusan yang berhubungan dengan kekuasaan. Menurut penilaian kami, mustahil bagi Pangeran Ketiga untuk menjadi seorang pemimpin yang sempurna.”


Tampaknya agak subjektif bagi mereka untuk melontarkan pernyataan seperti itu, mengingat mereka baru berhubungan dengan si anak laki-laki selama beberapa hari, namun walau begitu, Qin De tetap tidak meragukan penilaian mereka.


Ia menarik nafas dalam-dalam, menatap Qin Yu yang tidak menyadarinya, dan berkata dengan senyum paksaan: “Begitu ya. Yu'er ini mirip seperti ibunya. Dia tidak memiliki minat terhadap kekuasaan duniawi. Tapi dalam berlatih ilmu bela diri, dia...”


Setelah berbicara hingga titik tersebut, Qin De mendadak berhenti. Kemudian ia melambaikan tangannya dan berkata: “Dalam periode waktu ini, pasti merepotkan bagi kalian. Kalian boleh pergi meninggalkan Rumah Besar sekarang.”


“Baik Yang Mulia!”


Kedua belas orang membungkuk secara serempak, kemudian pergi meninggalkan halaman kecil yang terpencil tersebut.


Kini hanya ada Qin De dan putranya Qin Yu di dalam halaman tersebut. Qin De tetap terdiam. Setelah beberapa saat, ia menatap Qin Yu dengan tatapan yang penuh makna. Bagaimanapun juga, Qin Yu yang baru berusia 6 tahun masih belum bisa memahami makna dari tatapan tersebut.


“Ada apa dengan ayah? Mengapa ayah terdiam?” pikirnya. Namun dia adalah anak yang sangat pintar, jadi dia tidak ingin mengganggu ayahnya. Sebagai anak yang tidak memiliki ibu sejak ia masih sangat kecil, di dalam hatinya, ayah adalah orang yang paling penting, bersama dengan kedua kakak laki-lakinya.


Setelah beberapa waktu berlalu, Qin De masih terduduk. Selama itu pula, Qin Yu duduk di atas pangkuan ayahnya tanpa mengucapkan sepatah katapun.


Tiba-tiba, terdengar suara teriakan burung bangau.


Seekor burung bangau berwarna putih, “Xian Crane”, melayang ke arah mereka. Di atas Xian Crane tersebut, duduk seorang pria separuh baya berwajah tampan dengan sikap elegan dan lembut. Xian Crane tersebut hanya membutuhkan waktu sesaat untuk tiba di halaman.


Segera setelah ia melihat pria separuh baya tersebut, Qin De berdiri dan buru-buru bertanya: “Kakak Feng, ada sesuatu yang salah dengan dantian milik Yu'er. Apa mungkin, kau bisa...”


Melihat Qin De bersikap seperti itu, Fengyuzi tentunya mengetahui apa yang salah dengan sahabat baiknya ini. Fengyuzi hanya menghela nafas dan berkata: “Seperti yang sudah aku katakan sebelumnya, sama sekali tidak ada harapan bagi Yu'er untuk bisa berlatih ilmu bela diri, Yang Mulia. Dantian miliknya yang sangat aneh tidak mampu mengumpulkan energi internal, jadi tentu saja dia tidak bisa berlatih ilmu bela diri. Dantian semacam ini adalah bawaan sejak ia lahir, dan kemungkinan untuk menemukan orang lain dengan kondisi yang sama diantara jutaan orang lainnya pun sangat rendah. Jadi aku juga tidak memiliki solusinya.”


Mendengar penjelasan Fengyuzi, Qin De perlahan duduk kembali dan merenung untuk waktu yang lama.


“Ayah, apa itu energi internal? Kenapa dantianku tidak bisa mengumpulkan energi internal? Barusan, guru-guru itu juga berbicara tentang seorang penguasa atau apa namanya itu. Apa maksud mereka ayah?” tanya Qin Yu, dengan ragu dan menunjukkan matanya yang lebar.


Ia mampu mengingat dengan jelas ucapan-ucapan yang tadi dilontarkan di hadapannya.


Di dalam hatinya, Qin De tersenyum pahit, namun dia tetap menenangkan Qin Yu: “Yu'er, jangan tanya banyak-banyak. Kamu tidak suka belajar ini dan itu, dan mau pergi ke Vila Berkabut, benar kan?”


Kedua mata Qin Yu segera bersinar dengan kegembiraan, mirip seperti bintang-bintang yang cerah di langit malam hari. Ia berkata: “Ah, jadi aku tidak perlu mempelajari buku-buku yang membosankan itu lagi? Vila Berkabut, aku suka pemandian air panasnya, aku suka memandangi bintang-bintang di langit, dan aku suka melihat matahari terbit di sana.”


Qin De tersenyum: “Baik, baik, baik, Yu'er, kalau kau mau, aku akan memberikan Vila Berkabut itu kepadamu. Ada juga 1,000 prajurit kuat yang akan menuruti perintahmu. Kalau kamu menginginkan sesuatu, langsung saja beritahu ayahmu.”


“Ah hah, ini luar biasa. Wow, sekarang Vila Berkabut menjadi milikku. Aku akan bisa berendam di pemandian air panasnya setiap hari. Rasanya pasti akan sangat nikmat,” ucap Qin Yu. Kedua pipinya tampak merah karena bahagia.


Senyuman yang ada di wajah Qin De tampak seperti benar-benar dipaksakan, namun Qin Yu masih belum menyadari adanya hal yang salah.


“Aku senang kamu menyukainya. Yu'er, lebih baik kamu tidur dulu. Kapanpun kamu mau pergi ke Vila Berkabut, kamu hanya perlu memberitahu Kakek Lian,” Qin De tersenyum sambil menepuk kepala Qin Yu.


“Sampai jumpa ayah. Sampai jumpa Paman Feng.” Qin Yu melambaikan tangannya dan masuk ke dalam kamarnya.


Qin De tersenyum sembari melihat Qin Yu masuk ke dalam kamarnya. Mendadak, wajahnya menjadi serius. Dengan satu goyangan tubuhnya, ia tampak seperti berubah menjadi gumpalan asap berwarna hijau dan menghilang dari dalam halaman. Fengyuzi juga ikut menghilang setelah Qin De, seperti serat kapas yang melayang-layang.




Pada saat ini, ada 3 orang yang sedang berkumpul di sebuah ruang rahasia di dalam Rumah Besar Pangeran Penguasa Timur – Qin De, Fengyuzi, dan seorang cendekiawan yang mengenakan pakaian berwarna hitam dan membawa sebuah kipas lipat di tangannya.


“Yang Mulia, apakah anda telah membuat keputusannya?” Si cendekiawan berpakaian hitam menatap Qin De dan bertanya dengan ragu.


Qin De mengangguk: “Karena Yu'er tidak bisa menjadi seorang pemimpin atau seorang pendekar dengan tingkat Xiantian, akan lebih baik bila dia tidak berpartisipasi dalam rencana ini. Sungguh sangat disayangkan, gara-gara dantian aneh yang ia miliki, mungkin satu-satunya hal yang bisa aku berikan kepadanya adalah kebahagiaan dan ketenangan selama sekitar 10 tahun. Saat waktunya tiba untuk menjalankan rencanaku, Yu'er juga tidak akan bisa merasakan hari-hari yang damai lagi.”


Fengyuzi berpikir untuk sesaat, dan kemudian memutuskan untuk berbicara.


“Yang Mulia, haruskah rencana anda ini dieksekusikan? Anda seharusnya tahu konsekuensi yang akan muncul setelah rencana anda dijalankan, benar begitu?” tanya Fengyuzi sekali lagi.


Wajah Qin De langsung menjadi serius. Kedua matanya memancarkan cahaya dingin. Ia berkata: “Tidak peduli apakah ini demi leluhur dari klan Qin atau demi Jing Yi, rencana ini tetap harus dijalankan. Jing Yi telah meninggalkan 3 anak kepadaku, dan sekalipun ada sesuatu yang salah dengan dantian milik Yu'er, namun baik Feng'er maupun Zheng'er masing-masing memiliki bakat dalam ilmu bela diri dan kesusasteraan, dan itu sudah cukup untuk mensukseskan urusan ini. Xu Yuan, apakah langkah pertama dari 'Catur Bayangan' sudah dimulai?”


Cendekiawan berpakaian hitam, Xu Yuan, melambaikan kipas yang ada di tangannya beberapa kali, kemudian melipatnya dan berkata sambil tersenyum: “Jangan khawatir, Yang Mulia. Semuanya sudah berada di dalam genggaman tanganku.”


“Bagus. Bagus sekali,” kedua mata Qin De memancarkan hawa membunuh.


***


Tempat dimana Pangeran Penguasa Timur Qin De tinggal memiliki nama Benua Qian Long, yang memiliki area yang sangat besar. Hingga hari ini, tidak ada satu orang pun yang berhasil mengukurnya.


Hal itu dikarenakan fakta bahwa bagian paling timur dari Benua Qian Long ditempati Hutan Rimba yang sangat luas. Hutan Rimba tersebut memiliki banyak pegunungan yang menjulang tinggi, dan diselimuti oleh pohon-pohon yang tebal. Hutan tersebut juga dihuni oleh monster, yang kerap disebut sebagai “Demonic Beasts”, yang tak terhitung jumlahnya. Semakin dalam seseorang masuk ke dalam Hutan Rimba, semakin membahayakan pula makhluk-makhluk yang akan ia temui. Karena itulah, bahkan pendekar-pendekar kuat bergelar kehormatan 'Shangxian' di Benua Qian Long saja masih belum bisa menjelajahi Hutan Rimba secara menyeluruh.


Di sisi barat dari Hutan Rimba, ada 3 kerajaan besar, yang masing-masing dikuasai oleh Dinasti Chu, Dinasti Ming, dan Dinasti Han.


Total populasi dari ketiga kerajaan tersebut mencapai kisaran 10 milyar orang. Wilayah dari benua itu sangatlah luas. Dari ketiga dinasti yang ada, yang paling kuat adalah Dinasti Chu, namun ada satu klan spesial yang tinggal di dalam kerajaannya – Klan Qin.


Klan Qin menguasai 3 negara yang menyusun wilayah Timur dari 12 negara dibawah kekuasaan Kerajaan Chu. Klan ini memiliki peninggalan yang telah diwariskan secara turun temurun selama beberapa ratus tahun. Fondasi dari Klan Qin di dalam 3 negara di wilayah Timur tersebut sangatlah dalam, sampai-sampai Kaisar Chu sendiri akan merasa sangat kesulitan saat berhadapan dengan Klan Qin. Ditambah lagi, klan ini memiliki suatu kesatuan unik yang bernama Kesatuan Fierce Tiger.


Fierce Tiger, berwarna merah dari ujung kepala hingga ujung kaki dan memiliki tubuh yang berukuran cukup besar, adalah suatu tipe harimau tertentu. Metode untuk mengembangbiakkannya secara masal adalah rahasia yang paling penting dari Klan Qin.


Klan Qin membawahi sebuah pasukan yang terdiri dari 600,000 orang, yang 50,000 diantaranya terdiri dari Kesatuan Fierce Tiger. Masing-masing prajurit dari Kesatuan Fierce Tiger mampu mengendarai seekor Fierce Tiger. Memiliki kekuatan serang yang tinggi, ditambah dengan kekuatan para prajurit yang menungganginya, para harimau itu menjadi semakin sulit untuk dikalahkan.


Hanya dengan auman dari 50,000 Fierce Tiger, mereka mampu memberikan kerusakan parah terhadap semangat juang lawan. 50,000 prajurit Fierce Tiger mampu dengan mudah menghabisi pasukan besar yang terdiri dari 100,000 prajurit kuda biasa.


Ilmu bela diri yang tinggi adalah hal yang paling penting di Benua Qian Long. Dari 3 kerajaan besar yang berdiri disana, masing-masing memiliki setidaknya satu Xiuxianist yang bertindak sebagai pelindung negara. Di mata orang biasa, Xiuxianist tampak seperti Dewa. Setelah pedang terbang mereka dihunuskan, mereka mampu memenggal kepala orang dari jarak ratusan ribu li; dengan menggunakan pedang mereka, mereka bisa terbang hingga langit kesembilan. Bukannya tindakan semacam itu hanya bisa dilakukan oleh makhluk abadi— Immortal?


***


Vila Berkabut didirikan di atas Gunung Donglan. Gunung tersebut memiliki puncak ketinggian 3,000 meter, dan karenanya bisa dianggap sebagai gunung yang tinggi.


2 tahun telah berlalu.


Qin Yu sekarang sudah berusia 8 tahun. Tubuhnya sudah tumbuh menjadi sedikit lebih tinggi. Kedua matanya terkadang memancarkan cahaya kecerdasan, namun jauh di dalam matanya, ada tanda-tanda kesedihan. Pada saat ini, Qin Yu sedang berjalan sendirian di sebuah jalan pegunungan, dengan menggendong seekor elang muda berwarna hitam di pundaknya.


“Xiao Hei, 2 tahun sudah berlalu. Ayahku hanya pernah mengunjungiku satu kali dalam waktu 2 tahun ini.” Qin Yu menggigit bibirnya, kemudian berkata kepada elang muda yang bertengger di pundaknya.


Ia menemukan elang muda ini pada saat ia berjalan-jalan di Gunung Donglan satu tahun yang lalu, dan memutuskan untuk mengajaknya pulang. Dengan elang muda tersebut sebagai temannya, ia tidak merasa terlalu kesepian. Ayahnya adalah teman sehari-harinya sebelum ia mencapai usia 6 tahun. Namun sudah 2 tahun penuh berlalu sejak saat itu, dan ia baru pernah melihat ayahnya sekali saja.


Elang hitam itu mengepakkan sayapnya dan membelai wajah Qin Yu yang kekanak-kanakan dengan lembut, dan langsung membuat Qin Yu tertawa.


Setelah berjalan selama beberapa saat, ia tiba-tiba melihat seorang wanita hamil yang dengan susah payah membawa kayu bakar di depannya. Ia segera menghadap kepada elang yang ada di pundaknya dan berkata: “Xiao Hei, ayo kita bantu bibi ini, ya?”


Xiao Hei langsung mengepakkan sayapnya dan menggoyang-goyankan tubuhnya di atas pundak Qin Yu. Tanpa menunggu lama, Qin Yu segera berlari dengan sangat cepat menuju wanita hamil tersebut sambil tertawa.


“Bibi, ijinkan aku untuk membawakan kayu-kayu bakar itu untukmu.” ucap Qin Yu kepada si wanita.


Mendengar ucapan Qin Yu, wanita tersebut meletakkan ikatan kayu bakar yang ia bawa ke tanah dan menyeka keringat yang ada di wajahnya. Saat wanita itu melihat bahwa Qin Yu ternyata hanyalah seorang anak-anak, wanita itu berkata sambil tertawa: “Terima kasih, anak kecil. Bibi bisa membawanya sendiri. Masih ada jarak sekitar 1 li dari sini menuju dusun kami.” Setelah mengucapkan itu, wanita hamil tersebut kembali mengangkat ikatan kayu bakar yang tadi ke punggungnya, dan kemudian melanjutkan perjalanannya.


“Aku bukan anak kecil. Usiaku sudah 8 tahun. Aku yakin aku bisa membawa kayu bakar itu.” Qin Yu melihat keringat yang mengalir di wajah si wanita. Hanya dengan 2 aksi, ia mendadak merebut kayu bakar yang sedang dibawa oleh si wanita dan meletakkannya di balik punggungnya sendiri.


Seikat kayu bakar memang bukan apa-apa bagi orang biasa, namun bagi anak berusia 8 tahun, tentunya itu terasa sangat berat. Namun, karena Qin Yu sering berendam di pemandian air panas Vila Berkabut, tubuhnya pun menjadi jauh lebih kuat daripada anak berusia 8 tahun biasa, dan ternyata dia mampu membawa ikatan kayu bakar tersebut di punggungnya.


“Bibi, lihat, aku bisa kan membawanya? Humph, dan bibi masih bilang kalau aku adalah anak kecil?” ucap Qin Yu dengan bangga. Wajah kecilnya yang kekanak-kanakan sekarang tertutupi oleh debu, dan tampak sangat kotor.


Wanita tersebut sesaat merasa kagum melihatnya. Ia kemudian berkata sambil tersenyum: “Kekuatanmu memang lumayan. Tapi masih ada satu li sebelum kita sampai di tujuan. Aku yakin kamu tidak akan bisa bertahan sampai akhir, nak. Lebih baik kamu menyerahkan kayu itu kepada bibi, agar bibi yang membawanya.”


“Siapa bilang aku tidak bisa membawanya sampai akhir?”


Melihat si wanita hamil menjulurkan tangannya, Qin Yu buru-buru lari ke depan. Kemudian ia memutar kepalanya dan berkata: “Bibi, aku sudah berulang kali berlari mengelilingi Gunung Dolan ini. Aku juga tahu kalau di jarak sekitar 1 li dari sini, ada sebuah dusun. Itu pasti adalah dusun tempat bibi tinggal. Ayo, cepatlah. Hah, bibi tidak secepat diriku!”


Si wanita hamil tersenyum lebar-lebar: “Anak ini, berasal dari keluarga mana dia ini? Memiliki anak seperti ini, orang tuanya pasti merasa sangat bahagia.”


Pada mulanya, Qin Yu tidak merasa kesulitan saat membawa ikatan kayu bakar yang ada di punggungnya, namun setelah berjalan cukup jauh, ia merasa kedua kakinya mulai melemas. Bagaimanapun juga, ia telah menapaki jalur pegunungan sambil membawa ikatan kayu bakar di punggungnya. Walaupun memang Qin Yu memiliki tubuh yang kuat, dia juga hanyalah anak berusia 8 tahun.


Setelah beberapa saat, kedua kakinya mendadak gemetar.


“Nak...” ucap si wanita dengan khawatir.


“Jangan khawatir bibi, ini gampang kok,” ucap Qin Yu setelah ia memutar kepalanya dan berusaha dengan susah payah untuk menunjukkan senyuman di wajahnya. Kalimat tersebut membuatnya terdengar seperti orang yang kuat. Namun jalan pegunungan tersebut tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh Qin Yu. Kaki Qin Yu tersandung oleh sebuah batu, dan tubuhnya pun mulai goyah.


Kemudian seluruh tubuhnya jatuh ke tanah dengan bunyi thud.


Wanita itu segera menghampirinya. Ia mengambil kayu bakar yang ada di punggung Qin Yu, dan membantunya untuk berdiri. Wajah kecilnya kini penuh dengan debu dan tampak benar-benar kotor. Merasa seperti dirugikan, Qin Yu menghadap wanita tersebut dan berkata: “Bibi, sebenarnya.... aku masih bisa membawanya. Barusan, aku hanya tersandung.”


“Baik, bibi tahu kalau kamu masih bisa lanjut. Tapi dusunnya sudah ada di depan situ. Bibi sangat berterima kasih kepadamu.”


Wanita itu meletakkan ikatan kayu bakarnya di balik punggungnya. Melihat bahwa Qin Yu tidak menderita luka, wanita itu membantunya untuk membersihkan wajahnya. Kemudian, wanita itu dengan seksama memberinya peringatan lagi dan lagi agar Qin Yu mau pulang ke rumahnya. Baru setelah Qin Yu mengangguk dan berjanji bahwa dia akan pulang, wanita itu kembali berjalan ke arah dusunnya.


Qin Yu melihat dusun yang jaraknya 100 meter dari tempat dirinya berdiri, dan berkata sambil cemberut: “Xiao Hei, sudah waktunya untuk pulang.” Kemudian ia langsung tersenyum. “Tapi sekarang bibi itu tidak akan terlalu merasa kesulitan lagi. Dia akan segera tiba di dusunnya.”


Senyumannya tampak begitu cerah. Itu adalah senyuman yang datang dari dalam lubuk hatinya.


Di suatu tempat rahasia, di dekat lokasi Qin Yu berdiri, ada 3 orang yang saling memandang satu sama lain. Mereka adalah 3 pendekar yang melindungi Qin Yu secara diam-diam.


Dia adalah putra dari Pangeran Penguasa Timur, dan ditambah lagi, dia juga merupakan Pangeran Ketiga, lalu bagaimana mungkin dia akan dibiarkan untuk berkeliaran di sebuah gunung yang besar sendirian?


“Pangeran Ketiga memang masih anak-anak, namun dia benar-benar baik hati. Aku tidak mengerti, mengapa Yang Mulai mengirim Pangeran Ketiga ke Vila Berkabut. Dalam 2 tahun ini, beliau hanya pernah sekali mengunjungi Pangeran Ketiga. Setiap kali aku melihat Pangeran Ketiga duduk sendirian di puncak gunung semalaman, melihat tubuh kecilnya yang diselimuti oleh angin malam yang dingin, aku merasa sedih,” rintih seseorang dengan suara rendah.


Satu orang lain mengangguk dan berkata: “Kapanpun Pangeran Ketiga memandang langit, ekspresi wajahnya membuat hatiku terasa sakit. Yang Mulia, beliau....ah!”


“Cukup! Apa yang ingin dilakukan oleh Yang Mulia bukanlah sesuatu yang bisa kita pahami. Tugas kita hanyalah untuk melindungi Pangeran Ketiga.”


Tiba-tiba, di jalan pegunungan, seorang pria berkulit gelap dengan tubuh yang mengesankan dan mata sebesar koin perunggu datang dengan kecepatan tinggi sambil mengendarai seekor harimau berwarna merah. Saat ia melihat Qin Yu, ia berteriak dengan suara lantang: “Pangeran Ketiga, Pangeran Pertama dan Pangeran Kedua telah tiba!” Begitu bahagianya Qin Yu mendengar kabar tersebut, sampai-sampai matanya tampak berkilauan. Ia langsung berlari menghampiri pria berkulit gelap tersebut dan melompat ke atas punggung harimau. Wajahnya memerah karena merasa begitu senang. Ia buru-buru berkata: “Paman Wang, cepatlah, ayo berangkat. Ayo kita kembali ke Vila Berkabut!”


Pria tersebut memeluk Qin Yu dengan hati-hati, kemudian ia mengendarai Fierce Tiger untuk menuruni gunung dengan kecepatan tertinggi, meninggalkan gumpalan debu di belakangnya.

Stellar Transformation Vol 1 Chapter 1

Posted by : Novel Ringan Indo
Date :
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲